Tugas 7 [Riski] TIK Dalam Dunia Pendidikan
Latar Belakang
Apakah
ketertinggalan kita dalam pemakaian teknologi ini ikut andil menjadikan
pendidikan di negara kita tetap tertinggal? Atau, benarkah Guru dan Anak didik
tidak memerlukan internet?
Kegiatan Pendidikan
Dunia
pendidikan adalah dunia proses belajar. Secara tradisional kita biasa berpikir,
komponen dasar dunia pendidikan terdiri dari: siswa, narasumber (fasilitator -
guru), dan sumber belajar. Kita sering mengabaikan peran dan pengaruh masyarakat
lain, seperti: para pejabat non keguruan, orang tua siswa yang tergabung dalam
komite pendidikan dan lingkungan dunia usaha, terhadap pendidikan. Kita juga
kurang mendayagunakan kemajuan teknologi untuk kemajuan pendidikan. Yang kita
anggap harus terlibat dalam proses belajar, selama ini, hanyalah siswa saja.
Kita lupa bahwa para pendidik, guru, dan masyarakat luas mestinya tidak
berhenti terlibat dalam proses belajar. Mereka juga harus tetap belajar. Sekali
kelompok ini berhenti (belajar), maka ia akan berdampak kepada stagnancy,
terhentinya, atau setidaknya melambatnya kemajuan pendidikan di Indonesia.
Pendidik
Tidak
semua orang terdidik menjadi pendidik, dan tidak semua pendidik pula menjadi
guru. Pendidik adalah orang yang memperhatikan dan mau berbuat sesuatu untuk
pendidikan. Siapa saja yang terdidik bisa menjadi pendidik kalau mau, termasuk
presiden dan tukang becak. Sementara, guru adalah pendidik yang berprofesi
sebagai pengajar. Ada berbagai macam guru; di antaranya: guru mata pelajaran di
sekolah atau pusat-pusat pembelajaran. Alangkah bagusnya bila semua pendidik
dan guru mata pelajaran bersinergi dalam mendidik bangsa ini. Akan lebih bagus
lagi, kalau mereka (pendidik dan guru) mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan
teknologi komputer dan internet untuk pendidikan.
Internet
INTERNET
adalah ‘jaringan informasi (data) langit’ yang hanya dapat diakses (dipantau
dan diperbaharui) melalui komputer. Ada komputer yang mengirim, meng-input data
informasi, sementara komputer yang lain bisa terhubung dengan jaringan
informasi langit itu (melalui saluran telepon, radio, atau, soket arus listerik
tertentu) untuk mengakses, mencari berbagai data dan ‘bahan ajar’.
Peran Internet
Secara
detail peranan internet di dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan,
2. Berbagi sumber dengan seprofesi,
3. Kerja sama dengan guru di luar negeri,
4. Partisipasi dalam forum pendidikan,
5. Sumber bahan ajar.
Sedangkan peranan bagi siswa sebagai
berikut :
1. Sumber pengetahuan,
2. Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain,
3. Media praktik dari teori yang telah dipelajari.
Internet untuk Pembelajaran
Internet
untuk pembelajaran dapat difungsikan sebagai sumber belajar yang memuat data
dan fakta untuk referensi belajar. Data dan fakta itu selalu bisa diperbaharui,
sehingga dia tidak mudah basi, namun dapat pula ditampilkan berulang-ulang
tanpa tambahan biaya yang berarti. Hal ini berbeda dengan data ‘tercetak’, dan
percobaan laboratorium convensional, dengan alat fisika dan unsur
kimia. Oleh sebab itu, internet lebih mampu untuk ‘memuaskan’ rasa ingin tahu
siswa, sekaligus lebih murah.
Komputer, Internet untuk Pendidikan
Pemanfaatan
Internet, dalam dunia pendidikan, dapat digunakan pihak siswa dan guru untuk
dua hal. Pertama, pemakaian internet untuk kepentingan administrasi dan
manajemen pendidikan, di tiap sekolah, dan secara nasional. Manajemen data
pendidikan bisa dilakukan secara berangkai, terhubung dalam satu sistem
komunikasi dua arah, mulai dari kantor Departemen Pendidikan, dinas provinsi,
kabupaten kota, sampai ke masing-masing sekolah, dan sebaliknya. Dengan begitu,
administrasi pendidikan yang mencakup lalulintas informasi pendidikan bisa
dilaksanakan dengan mudah, lancar, cepat, dan lebih murah.
Kedua,
penggunaan internet untuk (alat pembelajaran) dan atau sumber belajar. Hal yang
positif dari produk teknologi, adalah, siswa menyukainya. Siswa dengan mudah
mengenal dan mengoperasikan peralatan teknologi. Tugas guru menjadi terbantu,
karena mereka cukup memberikan arahan dari segi content, isi situs
pendidikan saja.
Usaha Pemakaian Internet
Secara
nasional, Usaha Pemakaian Internet Untuk Kemajuan Pendidikan di Indonesia telah
dimulai semenjak akhir tahun 1990-an. Mulanya dalam bentuk LAN (local area
network); ketika sistem itu diperkenalkan di beberapa sekolah kejuruan di
berbagai kabupaten dan kota. Kemudian, dikembangkan menjadi WAN (wider area
network), yang memungkinkan antar sekolah dan kantor dinas saling
terhubung, dengan saluran radio sebagai media. Kini telah ada ICT dengan
hubungan ke internet melalui protocoler ICT Depdiknas Jakarta.
Sistem ini telah memungkinkan semakin banyak sekolah dan kantor pendidikan di
seluruh Indonesia terhubung dengan internet.
Penggunaan Internet
Untuk
dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer (memory minimal
4 mega), hardisk yang cukup, modem (berkecepatan minimal
14.400), sambungan telepon (multifungsi : telepon, faksimile, dan internet),
ada program Windows, dan sedikit banyak tahu cara mengoperasikannya.
Selanjutnya hubungi provider terdekat. Andaikan semua
prasyarat tadi tidak dimiliki, cukup mendatangi warnet (warung internet)
terdekat yang banyak terdapat di kota-kota besar, kita dapat mengakses
situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Internet disebut juga media
massa kontemporer, karena memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah media massa,
seperti antara lain : ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim serta melewati media cetak atau elektronik, sehingga
pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh
khalayaknya.
Media Pembelajaran
Pemanfaatan
internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara
mandiri. “Through independent study, students become doers, as well as
thinkers” (Cobine, 1997). Para siswa dapat mengakses secara online dari
berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang
berbagai peristiwa sejarah, biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin
et. al., 1995). Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal
dari commercial businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit
organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic and
cultural groups (.arts).
Peran Siswa
Siswa
dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya
konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan
pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real
life) Siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom
meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan
tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer
yang telah ditetapkan secara online. Siswa juga dapat belajar
bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka dapat saling
berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan
bahan ajar Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan
teman sekelasnya (classmates).
Kesimpulan
Inventarisasi
staf/ pejabat/ Widyaiswara yang menyenangi komputer dan internet untuk
diberdayakan. Pemanfaatan internet untuk pendidikan, memang sudah waktunya
untuk digalakkan secara formal, melalui kebijakan-kebijakan lembaga.
Pemanfaatan internet atau komputer untuk manajemen pendidikan dan pembelajaran
tidaklah terlalu rumit. Cara penggunaan internet dengan fitur seperti: e-mail,
chatting, browsing, atau alat pandang dengar interaktif melalui PC dapat
dikuasai guru dengan mudah. Fasilitas untuk itu telah cukup banyak tersedia.
Para Widyaiswara/Pendidik perlu didorong segera untuk memanfaatkannya. Program
Pemanfaatan komputer dan fasilitas internet perlu terus dilanjutkan.
Pemanfaatan internet dan komputer untuk pembelajaran akan dapat mengatasi
sebahagian kesulitan pengadaan sumber (buku) belajar.
Tanya
Jawab 7
1. Komponen
dasar dunia pendidikan terdiri dari, kecuali ...
a. Siswa
b. Narasumber
c. Sumber
belajar
d.
Orang
tua
2. Orang yang memperhatikan dan mau berbuat sesuatu untuk pendidikan orang
yang memperhatikan dan mau berbuat sesuatu untuk pendidikan disebut ...
a. Warga
b. Penduduk
c.
Pendidik
d. Orang tua
3. Peranan internet di dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru, kecuali
...
a.
Membuat guru menjadi malas belajar
b. Meningkatkan pengetahuan
c. Sumber bahan ajar
d. Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain
4. Sebagai sumber belajar yang memuat data dan fakta untuk referensi
belajar adalah fungsi dari ...
a. Eksternet
b.
Internet
c. Guru
d. Orang tua
5. Yang
bukan contoh pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan oleh guru dan siswa
adalah ...
a. Pemakaian internet untuk kepentingan administrasi
pendidikan
b. Untuk pemakaian manajemen pendidikan
c. Untuk alat pembelajaran atau sumber belajar
d.
Untuk melihat hal-hal negatif
6. Secara nasional, Usaha Pemakaian Internet Untuk Kemajuan
Pendidikan di Indonesia telah dimulai sejak ...
a. Akhir tahun 1960-an
b. Akhir tahun 1970-an
c. Akhir tahun 1980-an
d.
Akhir tahun 1990-an
7. Untuk dapat menggunakan internet diperlukan sebuah komputer
dengan spesifikasi sebagai berikut, kecuali ...
a.
Memori minimal 3 mega
b. Modem berkecepatan minimal 14.400
c. Terdapat sambungan telepon
d. Terdapat program Windows
8. Informasi yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari,
kecuali ...
a. commercial businesses (.com)
b. goverment services (.gov)
c. nonprofit organizations (.org)
d.
gordon slay commercial (.goc)
9. Sebagai
seorang siswa, siswa tidak hanya menjadi konsumen informasi saja, mereka bisa
menjadi seorang ...
a. Hacker
b. Trader
c.
Peneliti
d. Pejabat
10. Cara
penggunaan internet melalui PC yang mudah untuk dikuasai oleh guru, kecuali
...
a.
Menggunakan
adobe aplication
b. Menggunakan
e-mail
c. Menggunakan
chatting
d. Menggunakan
browsing
Blog ini diarahkan untuk menyelesaikan tugas TIK yang terdapat pada OLU UHAMKA
Komentar
Posting Komentar